Lokasi dan Akses
Danau Ranau terletak di perbatasan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Provinsi Sumatra Selatan. Danau ini dapat diakses melalui KotaPalembang. Dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Anda bisa menempuh perjalanan menggunakan mobil selama kurang lebih tujuh sampai delapan jam dengan rute Palembang – Prabumulih – Baturaja – Muaradua. Anda bisa menggunakan kendaraan umum hanya di hari Rabu, Karena angkutan umum di Lampung hanya beroperasi pada saat pasar buka, yaitu pada hari Rabu.
Bagi Anda yang berasal dari Jawa atau Lampung, rute untuk menuju danau ini, yang bisa Anda tempuh adalah melalui Bandar Lampung – Kota Bumi – Bukit Kemuning – Liwa – Kotabatu – Sukamarga atau Banding Agung. Perjalanan dari Bandar Lampung menuju Danau Ranau memakan waktu enam sampai tujuh jam dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Trek menuju Danau Ranau relatif baik meskipun berkelok-kelok dan tanpa pembatas jalan, tetapi ada beberapa lokasi dengan trek yang cukup menantang seperti saat memasuki kawasan hutan lindung. Meskipun jalan sudah diaspal, tetapi kondisi jalan di sini cukup sempit dengan pohon khas hutan yang berjajar di kanan kiri jalan yang tak jarang merunduk ke arah jalan.
Retribusi dan Akomodasi
Untuk bisa menikmati keindahan tempat wisata ini, Anda harus membayar biaya retribusi sebesar 1.000 Rupiah dan 4.000 Rupiah untuk biaya parkir kendaraan. Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman bermalam di sini, ada sebuah penginapan yang terletak di tepi danau dengan harga sewa antara 100.000 – 150.000 Rupiah saat hari biasa. Sedangkan saat hari libur, harga sewa bisa meningkat mulai dari 500.000 – 700.000 Rupiah.
Penginapan ini dikelola oleh PT Pusri dengan fasilitas sarapan, tempat tidur dan kamar mandi, tidak ada fasilitas AC ataupun air panas di sini. Penginapan bisa diisi lebih dari 2 orang. Selain di penginapan ini, masih ada penginapan lain yang bisa Anda pilih. Ingin lebih murah? Cobalah untuk bermalam di rumah penduduk sekitar dengan biaya sewa 30.000 Rupiah saja per malam.
Daya Tarik Danau Ranau
Setelah Danau Toba, Danau Ranau adalah danau terbesar kedua di Indonesia. Danau Ranau terbentuk akibat dari gempa bumi dasyat dan letusan gunung vulkanik. Danau Ranau memiliki luas permukaan 125.9 km persegi dengan kedalaman 174 meter.
Udara di sini sejuk, karena secara geografis wilayah Danau Ranau adalah perbukitan yang berlembah. Di danau ini, Anda juga bisa menikmati pemandangan nelayan yang sedang mencari ikan karena di sini terkenal sebagai tempat untuk mencari ikan bagi para nelayan.
Jika Danau Toba memiliki Pulau Samosir di tengah-tengahnya, Danau Ranau memiliki Pulau Marisa. Di pulau ini terdapat sumber air panas yang sering dimanfaatkan oleh penduduk sekitar ataupun para wisatawan. Untuk menyeberang ke pulau ini, Anda bisa menggunakan perahu nelayan. Penting bagi Anda mengingat nama perahu yang Anda naiki untuk menuju pulau ini, karena ketika Anda akan pulang perahu yang sama akan menjemput Anda. Anda bisa berendam di pemandian sulfur di Pulau Marisa. Di sini sudah disediakan kamar mandi bagi Anda yang ingin membersihkan diri setelah puas berendam air panas.
Kegiatan lain yang dapat Anda lakukan di tempat wisata ini adalah memancing. Danau ini terkenal sebagai tempat mencari ikan para nelayan. Beberapa jenis ikan yang dapat Anda tangkap antara lain mujair, kepor, kepiat, dan harongan. Setelah mendapatkan hasil tangkapan, Anda bisa langsung membakar ikan di tepi danau. Bagi Anda yang tidak ingin capek-capek memancing, Anda bisa membeli ikan segar dari para nelayan, harga yang ditawarkan oleh nelayan jauh lebih murah dibandingkan di pasar lokal.
Tips Berkunjung ke Danau Ranau
- Saat ingin menyeberang ke Pulau Marisa, sebaiknya Anda melakukan tawar menawar harga terlebih dahulu untuk naik perahu nelayan agar tidak dikenakan tarif yang tinggi.
- Bagi Anda yang berkunjung ke danau ini untuk berburu ikan segar, sebaiknya datanglah saat pagi atau dini hari, karena nelayan baru saja kembali mencari ikan, sehingga Anda tidak perlu menunggu terlalu lama.
- Di sini banyak terdapat pohon alpukat yang bisa Anda nikmati langsung dengan memetiknya. Jika tidak menemukan pohon liar, Anda bisa meminta izin kepada penduduk setempat untuk memetik buah alpukat yang ada di sekitar halaman mereka.
No comments:
Post a Comment