Sesuai janjinya, Ridwan Kamil membuka dua taman baru di Bandung. Ini yang pertama: TERAS CIKAPUNDUNG. Namanya diambil dari nama sungai yang melintas di kota Bandung, Ci Kapundung. Tamannya juga dibuat melintas sungai ini.
Kalau orang Bandung suka nanya dengan konteks becanda: APA NAMA SUNGAI TERPANJANG DI DUNIA? Jawabannya sudah pasti sungai Ci Kapundung. Karena sungai tersebut melintas jalan Asia Afrika. Kebayang gak? :D *garing krik..krik…*
Teras Cikapudung diresmikan tanggal 31 Desember 2015. Dapat dicapai dari Jalan Siliwangi, melihat proyek pembuatan taman ini bikin penasaran juga. Bakal kayak apa ya tamannya. Secara sejarah proyeknya juga kontroversial. Pada tahu kenapa?
Dalam sejarah pembuatan taman di era Ridwan Kamil, ini pertama kalinya dia 'menggusur' warga. Memindahkan, bahasa halusnya karena proses penggusurannya dilakukan secara baik-baik. Ada dialog dengan warga, menuruti aspirasi warganya, dan masih banyak lagi. Pasti sih ada yang kecewa dengan relokasi pemukiman warga ini. You cannot please everybody. Apalagi pas tahu dipindahin karena tanahnya mau dibuat jadi taman? What, mindahin warga demi taman? Nah di sinilah debatnya gak beres-beres...
Sebagian warga yang mendiami bantaran sungai Ci Kapundung di Jalan Siliwangi dipindahkan ke rumah susun di daerah Sadang Serang. Pada saat berita pemindahan ini sedang panas-panasnya, hampir tiap hari saya memperhatikan (kalau tidak ingin disebut 'kepo' hahaha :D ) status Ridwan Kamil dan seorang seniman yang sangat pro-warga. Heboh pisan :D Beberapa hari berita tentang proyek Teras Cikapundung dan pemindahan warga menjadi headline di surat kabar Pikiran Rakyat.
Anyway, pada waktu berkunjung ke Teras Cikapudung, saya belum bisa menjejakkan kaki ke tamannya. Masih diportal euy. Saya ke sana tanggal 1 Januari 2016 dalam rangka merayakan ulang tahun saya wkwkwkwk :D Gak deng, maksudnya sih ke sana cepet-cepet sebelum tamannya penuh orang. Mau motret pas tamannya masih kosong gitu.
Pukul 06.30 saya sudah di parkiran Teras Cikapundung. Beberapa orang nampaknya sudah mager di sana. Tapi kami hanya bisa memandang Teras Cikapundung dari jauh. Gak cuma saya, orang-orang yang ada di situ juga penasaran. Kapan Teras Cikapundung dibuka untuk umum?
Kayak apa pemandangan Teras Cikapundung, lihat di fotonya saja ya. Ada beberapa perahu karet terparkir di tepi sungai Ci Kapundung. Apa pengunjung bisa berperahu ya… wah menarik. Yang pasti mah bakal muncul banyak selfie di Jembatan Teras Cikapundung. Saya bakal datang lagi ke Teras Cikapundung ah!
Ini saya kasih petunjuk arah ke Teras Cikapundung ya.
Cara Menuju Teras Cikapundung
Ini saya kasih petunjuk arah ke Teras Cikapundung ya.
Cara Menuju Teras Cikapundung
- Lokasi Teras Cikapundung ada di Jalan Siliwangi. Jadi arahkan kendaraan kamu ke jalan tersebut.
- Parkir mobil kayaknya ribet deh, sangat saya rekomendasikan untuk parkir di Sabuga saja, jalan kaki ke Teras Cikapundung. Kalau kendaraan kamu berupa motor sih masih gampang parkirnya (kalau gak penuh pengunjung sih).
- Usahain JANGAN PARKIR SEMBARANGAN DI PINGGIR JALAN SILIWANGI yah. Kemarin saya lihat beberapa orang main parkir motor pinggir jalan aja, alasannya cuma "mau lihat bentar aja". Cih!
- Naik angkot: Cicaheum - Ledeng dan Cicaheum - Ciroyom. Turunnya pas di depan Teras Cikapundung.
Selamat berkunjung ke Teras Cikapundung. Ikuti aturannya. Jangan dilanggar, nanti kalian difoto orang dan dimasukin fotonya ke IG lho. Halah :D Maksudnya sih jangan egois, demi mendapatkan foto yang keren biar dilike 1000 orang kamu sampai jadi bahan bully-an, duh ngejer apa sih. Attitudenya please. Hehehe :D
No comments:
Post a Comment